HIPKIN, Bandung. Himpunan Pengembang Kurikulum Indonesia (HIPKIN) bekerja sama denganProgram Studi Pengembangan Kurikulum S2 dan S3 Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia telah melaksanakan webinar pada Senin (30/12). Webinar kali ini mengangkat tema mengani deep learning dengan tajuk “Deep Learning: Apa, Mengapa, Bagaimana”. Webinar ini juga turut melibatkan Pusat Kurikulum dan Pembelajaran (Puskurjar) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemdikdasmen). Dua orang narasumber hadir untuk mengisi kegiatan webinar mengenai deep learning ini yakni Prof. Dr. Een Yayah Haenillah, M.Pd. dan Yanuar Dwi Prastyo, M.A., Ph.D.
Dr. Laksmi Dewi, M.Pd. selaku Kepala Puskurjar memberikan sambutan dan sedikit pengantar mengenai deep learning yang sedang ramai dibicarakan dan dikembangkan oleh Puskurjar. Pada konsepnya, deep learning bukan suatu hal yang baru tapi menjadi pendekatan yang perlu diperkuat sebagai upaya untuk pembelajaran bermakna. Ketua Pusat HIPKIN, Prof. Dr. Dinn Wahyudin, M.A., juga menyampaikan sambutan dan ucapan terima kasih atas kehadiran semua pihak dan kerja keras panitia yang berupaya menyelenggarakan webinar ini. Harapannya forum webinar yang diselenggarakan oleh HIPKIN ini dapat forum gagasan yang baik untuk berdiskusi dengan sehat dan berdampak.
Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Prof. Dr. Rudi Susilana, M.Si., berkesempatan untuk memberikan sambutan serta membuka webinar. Pada sambutannya, disampaikan mengenai harapan kolaborasi yang semakin optimal dari semua pihak ketika sosialisasi dan mengimplementasikan kurikulum. HIPKIN dinilai memiliki potensi untuk melakukan kolaborasi tersebut. Dengan demikian implementasi kurikulum baik secara teoritis maupun praktis nantinya dapat dilaksanakan secara masif serta sesuai dengan kebijakan yang diharapkan Kemdikdasmen. Sekretaris Program Studi Teknologi Pendidikan S1 dan Pengembangan Kurikulum S2-S3 yakni Dr. Mario Emilzoli, M.Pd., menjadi moderator pada webinar kali ini. Melalui platform Zoom Meeting dan YouTube Streaming, peserta webinar mencapai lebih dari 500 peserta dan tersebar dari berbagai daerah di seluruh Indonesia dan berbagai latar belakang.
Narasumber pertama yakni Prof. Dr. Een Yayah Haenillah, M.Pd. membahas mengenai deep learning pada konteks anak usia dini. Urgensi serta bagaimana cara memahami anak usia dini belajar disampaikan pada sesi kali ini. Menghubungkan konsep yang akan diajarkan dengan konsep yang dipahami oleh anak merupakan tantangan yang haru dihadapi ketika menggunakan pendekatan deep learning pada konteks anak usia dini agar anak dapat memperoleh pembelajaran yang bermakna. Narasumber kedua yakni Yanuar Dwi Prastyo, M.A., Ph.D. yang menjelaskan konsep deep learning dalam konteks pendidikan guru. Dalam konsep ini, ditekankan bahwa peserta didik harus benar-benar pada proses pembelajaran. Untuk menghadapi dan meningkatkan kebutuhan kemampuan abad ke-21, deep learning diperlukan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkannya. Beberapa peserta berkesempatan untuk berinteraksi langsung dan menyampaikan pengalamannya ketika pelaksanaan pembelajaran di kelas. Berbagai hal menarik disampaikan oleh para peserta berdasarkan apa yang dialami ketika secara tidak sengaja melakukan deep learning ini. Beberapa peserta juga dapat merefleksikan dalam mengimplementasikan deep learning maka guru dan dosen harus menjadi seorang deep learner.
Webinar kali ini merupakan penutup kegiatan HIPKIN di tahun 2024. Di tahun yang baru nanti kegiatan-kegiatan diskusi pada webinar seperti ini harapannya dapat selalu diteruskan sehingga suasana diskusi akademis akan selalu ada. Selain itu diharapkan webinar ini dapat menjadi pemantik untuk diskusi-diskusi selanjutnya khususnya mengenai deep learning sebagai salah satu pendekatan pembelajaran yang sedang ramai diperbincangkan pada saat ini.
(Kontributor: Hafsah Nugraha; Editor: Angga Hadiapurwa)